Bab 27
Melihatku selesai makan, Rafael bertanya, "Mau pergi jalan-jalan?"
"Hah?"
Aku menatapnya seperti orang bodoh lagi.
Rafael menunjuk pergelangan tanganku yang masih terpasang infus. "Dokter bilang kamu boleh berjalan-jalan sedikit, tapi nggak boleh berolahraga keras dan nggak boleh terlalu lelah."
Aku baru mengerti.
Rafael sengaja pulang untuk merawatku.
Dia bukan tidak mau naik ke lantai atas untuk melihat laptop dan menangani urusan perusahaan, tetapi dia sedang diam-diam menemaniku selama masa pemulihan.
Aku segera mengangguk.
Rafael meminta seseorang untuk mengambil sepatu olahraga ringan yang sudah disiapkan untukku. "Ayo kita pergi jalan-jalan."
Saat kami bersiap untuk pergi, terdengar keributan di luar pintu.
Aku mendengar seseorang berkata, "Nona Fionna, Pak Rafael sedang sibuk."
Suara Fionna penuh dengan amarah. "Kakakku harus menemuiku meski dia sibuk. Berapa lama dia akan meninggalkanku di luar? Aku nggak ingin tinggal di hotel lagi!"
"Nona Fionna, ini ... "
Tubuhku langsung m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda