Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 279

Pintu kamar tertutup dan jantungku mulai berdetak kencang. Aku cepat-cepat melepaskan pelukan dari Rafael, khawatir dia kesulitan bernapas. Saat bantal aku angkat, dia malah tersenyum. Aku merasa malu dan kesal, "Ketawa apaan, sih?! Ayo ngaku, kok bisa dari ujung sana sampai ke sini?" Rafael yang biasanya menjaga sopan santun saat di rumah sakit sampai minta ranjang tambahan. Sekarang malah dengan santainya tidur di ranjangku! Rafael tampak puas setelah tidur nyenyak, lalu dengan santai mengusap matanya sambil menatap wajahku yang masih cemberut. Dengan tangan panjangnya, dia menarikku ke dalam pelukan, kemudian menunduk dan menghirup aroma wangi di leherku. Dipeluk olehnya, tubuhku terasa panas, dan aku tergoda untuk bergerak, berusaha melepaskan diri. "Jangan gerak, kalau bergerak kali, aku akan makan kamu," kata Rafael. Suara Rafael serak dan dalam, membuatku tiba-tiba membeku, tak bisa bergerak dan tapi juga tak bisa diam. "Temani aku tidur sebentar lagi," kata Rafael. Rafael memin

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.