Bab 242
Aku buru-buru meraba masker hitamku, menundukkan kepalaku dan mengantar nampan itu dengan cepat.
Albert terlalu banyak minum dan tubuhnya berbau alkohol.
Aku menjauh darinya dan mulai membereskan meja.
Aku tidak tahu apakah ini karena aku yang terlalu gugup atau tidak, tetapi makin aku membereskan mejanya justru makin berantakan.
Albert menatapku tajam seolah dia sudah terkena sihir.
Aku sangat panik dan segera bangkit untuk pergi.
"Tunggu!" teriak Albert yang tiba-tiba menghentikanku.
Aku membeku.
Albert menyahut dengan nada dingin, "Tuangkan anggurnya."
Aku berbalik dengan ragu-ragu seraya menatap sorot mata Albert yang tajam.
Dia seolah sudah mengenaliku.
Aku menyentuh rok pendekku secara tidak wajar.
Orang-orang di meja kartu sepertinya juga ada yang menatap ke arah sini.
Aku mendengar suara seseorang yang berkata dengan samar, "Hei, ada orang baru."
Begitu pria itu selesai berbicara, tatapan dingin muncul di wajahnya.
Aku tidak dapat melihat wajah pria itu dengan jelas, tetapi kul
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda