Bab 216
Albert memelototiku dengan tatapan murung sambil berkata, "Vanesa, bukannya dulu kamu bilang sangat mencintaiku? Secepat itukah kamu menemukan pengganti? Jangan-jangan dulu kamu itu diam-diam sudah menjalin hubungan dengan orang bermarga Winsley itu?"
Tanpa berpikir panjang, aku hendak menamparnya.
Albert meraih tanganku, lalu berkata sambil tertawa dingin, "Panik, ya?"
Aku marah sampai tertawa. "Seharusnya tadi aku nggak menyuruh Kak Rafael masuk ke dalam mobil. Kalau nggak, dia pasti sudah memukulmu sekarang."
Albert melepaskan tanganku, lalu berkata dengan dingin, "Nggak usah banyak basa-basi. Vanesa, mengadu ke pengadilan hanya akan membuat kita ditertawakan orang-orang. Aku nggak ingin lima tahun pernikahan ini berakhir seperti ini."
Dia ingin berdamai?
Aku menahan emosiku dan bertanya, "Kamu mau bagaimana?"
Albert berpikir sejenak, lalu berkata dengan tatapan rumit, "Barangmu akan kukembali padamu ... Tapi, berikan aku waktu."
Aku terkejut.
Aku tidak menyangka Albert yang selalu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda