Bab 203
Kami berdua sedikit bingung dengan keadaan yang terjadi.
Austin menarik tanganku dengan senang setelah sempat bingung, "Kak, kelak aku akan ikut denganmu," ucap Austin.
Ikut denganku?
Aku tersenyum kecut dan membalas, "Kamu belum genap 18 tahun, ibu dan kakakmu masih hidup, aku nggak bisa mengurusimu. Sungguh."
Austin tampak tak peduli, "lagi pula, mereka nggak mengurusku. Mereka bahkan nggak peduli dengan hidup dan matiku. Pokoknya, kelak aku akan ikut dengan Kak Vanesa," ujar Austin.
Dia tampaknya menemukan arah baru, lalu dia berkata dengan penuh percaya diri, "Kak, aku bisa bekerja. Aku bisa pergi kerja dan mencari uang untuk menghidupi diriku sendiri, kamu nggak perlu memberiku uang."
Aku menghela napas dan membalas, "Jangan omong kosong. Ingatlah kalau kamu belum genap 18 tahun. Ibu dan kakakmu bisa membawamu pergi kapan saja."
Austin masih terlihat acuh tak acuh.
Melihat dia tidak bisa mendengarkan nasehat, aku terpaksa membawanya pergi makan dulu.
Anak dalam masa pertumbuhan ma
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda