Bab 155
Melihat wajahku yang penuh amarah, Rafael tersenyum tipis dan berkata, "Capek nggak? Kalau mau, aku bisa bantu menawar."
Amarahku sama sekali belum reda. "Nggak perlu, aku sendiri yang akan menawar."
Empat miliar? Baiklah.
Aku memeriksa saldo di rekening bankku dan mendapatkan keberanian lagi. "Enam miliar!"
"Wah!"
Sontak, banyak orang yang terkejut dan berseru.
Ini jelas bukan lagi sekadar menaikkan harga sedikit demi sedikit. Ini sudah menjadi perang harga.
Nyonya Tammy dengan angkuh mengangkat tangannya lagi, "Delapan miliar!"
"Wah, Nyonya Tammy benar-benar kaya raya, ya."
"Sepertinya dia serius ingin memberi pelajaran pada keluarga Hudgen."
"Kalian sadar nggak sih? Itu istri Albert, 'kan? Yang itu ... "
"Eh, kok istri Albert bisa duduk bersama Pak Rafael? Dan terlihat dekat pula?"
"Kalian ketinggalan berita, ya? Albert dan istrinya sedang dalam proses cerai. Katanya, istrinya yang nggak tahan dengan perselingkuhan Albert dan akhirnya menuntut cerai."
"Masih proses cerai, 'kan? Kok
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda