Bab 14
Aku terdiam mendengar pertanyaannya, kata-kataku berhenti di tenggorokan.
Aku menjelaskan dengan suara pelan, "Tapi reputasiku buruk, aku akan menjadi beban bagi Kakak di sini."
Setelah mengatakan itu, aku tidak berani melihat matanya dan hanya menatap jari kakiku.
Aku bisa merasakan kalau Rafael terus menatap kepalaku yang tertunduk.
Setelah beberapa saat, terdengar suara napas panjang di atas kepalaku. "Jangan terlalu dipikirkan, cepat masuk. Aku akan membantumu merasa nyaman di sini."
Setelah mengatakan itu, dia berjalan lebih dulu. Aku ragu sejenak dan segera mengejar.
Rumah ini sangat tenang dan para pembantu bekerja dengan tertib.
Entah kenapa aku merasa tempat ini terasa sangat nyaman.
Dibandingkan dengan vila kosong Albert, di sini ada jejak-jejak kehidupan di mana-mana.
Rak buku yang agak terkelupas dan perapian gaya Ateria yang tepinya hitam akibat terbakar.
Ada juga sofa kulit besar yang terawat dengan baik.
Aku duduk dengan canggung di sofa sambil menunggu Rafael naik ke la
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda