Bab 121
Sebelum sempat duduk, Helena buru-buru berkata, "Pak Rafael, ini semua salah ... salah wanita gila ini yang tiba-tiba pukul orang. Aku minta dia minta maaf dan mengganti rugi!"
Caroline langsung berdiri sambil membentak, "Kamu berani lagi fitnah aku, kutampar kamu sampai mampus!"
Helena mengerutkan kening, tampaknya sadar betul dengan kekuatan Caroline saat dia sedang marah.
Aku segera menarik Caroline untuk duduk.
Caroline memang orangnya cepat emosi. Setiap kali dia mengalami masalah, padahal jelas dia yang benar, tapi di akhir malah dia yang dianggap berlebihan oleh semua orang.
Rafael duduk di belakang meja kerjanya dengan kedua tangan terlipat dan tatapan dingin.
Dia berkata dengan acuh, "Nona Helena, kamu minta maaf saja ... "
Helena tertegun, "Pak Rafael, aku ... "
Tatapan Rafael menjadi tajam dan berkata dengan lugas, "Nona Helena, ruang istirahat itu ada CCTV-nya. Kamu tahu betul apa yang kamu katakan pada Nona Vanesa."
Helena langsung terdiam.
Di bawah tekanan Rafael, Helena
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda