Bab 821
Tak disangka, atap mobil sport itu sangat rendah. Shaun berada tepat di atas kepala Catherine. Jadi, ketika Catherine mengangkat kepalanya, Shaun menurunkan tubuhnya, dan bibir Catherine yang berair kebetulan menyentuh bibir Shaun yang tipis.
Suasana tenang. Tenggorokan Shaun tercekat. Dia merasa seolah-olah percikan api dilemparkan ke seikat kayu bakar dan menyalakan api. Dia menatap Catherine.
Melihat lebih dekat, dia menyadari bahwa Catherine memiliki kulit yang sangat bagus. Dia tidak memiliki pori-pori atau pun jerawat. Namun, di bawah tatapannya, lapisan rona merah muda berangsur-angsur mewarnai kulit putih susunya Catherine, membuatnya tampak lebih memukau.
"Pergilah." Catherine mendorong Shaun.
"Aku akan pergi setelah diberi ciuman lagi."
Shaun menahan tubuhnya. Meskipun itu hanya ciuman ringan, dia tidak bisa melupakan rasanya. Rasanya seakan dia akhirnya dibebaskan setelah puluhan tahun menjadi bujangan.
“Apa yang kamu maksud dengan ‘lagi’? Tadi hanya sentuhan yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda