Bab 1296
Mereka berdua hanya mengenakan piyama yang tipis.
Wajah mungil Catherine bersandar di dada Shaun. Panas tubuh Shaun merembes melalui pakaian mereka, membuat wajah Catherine juga menghangat perlahan.
Untungnya, lampu di ruangan itu dimatikan sehingga wajahnya tidak bisa terlihat dengan jelas.
Jantung Shaun berdebar tidak karuan. Dia pikir Catherine akan mendorongnya seperti sebelumnya, tetapi Catherine tidak melakukannya.
“Cathy ….” Tenggorokan Shaun terasa panas dan suaranya serak.
“Mmh.” Catherine mendongak dengan matanya yang besar dan indah.
Shaun tidak bisa menahan diri lagi dan menundukkan kepalanya untuk mencium. Shaun bertanya, "Dari mana obat merah itu?"
“Aku memintanya dari Bibi Yasmine.” Suara lembut Catherine keluar dari antara bibirnya yang tipis.
Hati Shaun terasa selembut permen kapas. "Cathy, aku tahu kamu masih peduli padaku."
Shaun bicara dan menciumnya secara sembarangan lagi.
Catherine merasa trans.
Apakah dia masih peduli pada Shaun?
Ketika d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda