Bab 10
Setelah menutup telepon, aku berjalan kembali ke pinggir tempat tidur sambil membawa ponselku.
Lucas mengambil ponselku, lalu melemparkannya ke atas sofa di samping.
Setelah itu, dia memeluk pinggangku. Aku bisa merasakan semburan napasnya yang hangat di wajah dan leherku.
Jemarinya yang panjang mengusap-usap pinggangku dengan lembut, membuatku merasa geli tergelitik.
Aku refleks ingin menghindar, tetapi dia malah memelukku dengan lebih erat.
"Valen, kamu tahu nggak kalau menjawab telepon yang nggak penting di tengah ciuman itu sangat nggak etis."
Selama beberapa hari terakhir ini, aku selalu berada di samping Lucas.
Dia juga mengatakan bahwa sebentar lagi kami akan sah menjadi suami istri.
Jadi, lebih baik membiasakan diri bermesraan secepatnya.
Itu sebabnya setiap malam sebelum tidur, kami pasti akan berpelukan, berciuman dan saling mengucapkan selamat malam.
Aku merasa sangat nyaman dengan perkembangan situasi ini, kenyataannya berbeda sekali dengan apa yang kubayangkan.
Lucas benar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda