Bab 1032 Ingin Menjadi Pahlawan
Yetta kembali ke Karl dengan berat hati.
“Aku mau pergi,” katanya.
Awalnya, saat Karl melihat Yetta menghampirinya, wajahnya terlihat cerah. Saat dia mendengar ucapan wanita itu, dia kesal.
“Bukannya kau mau menemaniku?” tanyanya.
Yetta hanya menjawab, “Aku lelah.”
“Lelah?” sindir Karl. “Bukannya tadi kau asyik mengobrol dengan Yves? Kenapa kau sangat lelah saat bersamaku sekarang?”
Yetta mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan Karl. Dia terlihat sedikit marah.
Karl tanpa sadar menahan napasnya saat dia melanjutkan untuk bertanya, “Atau, kau sudah berkencan dengannya?”
“Omong kosong apa yang kau bicarakan?” kata Yetta dengan marah.
Karl menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa itu tidak benar?”
Yetta tidak bisa menahan tawanya, tapi matanya tidak menunjukkan itu. Dia berkata, “Bagaimana jika iya? Atau bagaimana jika tidak? Kau tidak bisa mengendalikan aku, ‘kan?”
“Yetta!”
Kata-kata wanita itu benar-benar membuat Karl marah.
Yetta sangat tenang, terutama saat dia melihat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda