Bab 42 Patah Hati
Xander sangat kecewa sehingga suaranya yang lembut tercekik oleh emosi.
Farrel yang tanpa ekspresi mengerucutkan bibirnya dalam diam.
"Bibi Sally bahkan meneleponku sore ini. Dia bilang dia akan tidur denganku malam ini. Apa kau membuatnya begitu marah sampai dia tidak mau kesini? Ayo Ayah, akuilah kesalahanmu sekarang. Pergi dan bawa dia pulang, Ayah."
Xander bergelendotan, menggenggam erat kaki celana Farrel.
Dengan suara yang semakin tidak senang, Farrel berkata,
"Patuhlah. Jangan mencari Bibi Sally lagi."
Bukan hanya masalah Bibi Sally yang pergi, tapi ayahnya kini bahkan memarahinya. Xander menjadi lebih kesal. Dia berlari kembali ke kamarnya karena marah.
Farrel mencubit-cubit pelipisnya sambil mengerutkan alisnya. Mengabaikan putranya, dia kembali ke kamarnya dan mengambil sepuntung rokok. Yang terbayang di pikirannya hanyalah kata-kata Sally sebelumnya.
Tatapannya kosong ke langit-langit dan termenung.
Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalunya?
Dia tidak ingin menyelidikiny
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda