Bab 150 Ayah Menginginkan Ibu Tiri Untukku
Kakek Quenell mengajari Sally bagaimana cara membuat teh dengan benar. Mereka juga membicarakan mengenai seni teh. Perbincangan mereka menyenangkan dan membuat Sally tertarik. Mereka bahkan juga bermain catur.
Sally tahu bagaimana bermain catur dan menganggap dirinya hebat. Tapi ternyata dia kalah dengan kakek Quenell. Itu membuatnya tersenyum malu.
“Kakek Quenell, kau sangat hebat.”
Kakek Quenell tersenyum juga. Kemarin, dia kalah tiga permainan dengan Farrel dan dia merasa kecewa. Dia sudah bermain catur sepanjang hidupnya dan dia kalah dengan cucunya sendiri.
“Kau juga punya bakat di catur. Kau sangat pandai.”
Sudah jam 8 saat mereka selesai bermain catur. Sally bersiap untuk pulang, begitu juga kakek Quenell.
“Ayo, aku juga mau pulang. Aku bisa mengantarmu.” ajak kakek Quenell.
Sally berpikir sebentar dan tidak menolak ajakannya.
Mobil itu melaju ke pintu gerbang. Sally turun dari mobil dan mengucapkan selamat tinggal padanya.
"Kakek Quenell, aku pulang dulu, ya."
“Oke,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda