Bab 15
Hari sudah larut sesampainya Talia di rumah.
Lampu di kamar Adelia masih menyala, jadi dia mengetuk pintu.
Tak lama kemudian, dua orang menyambut dari balik pintu.
"Mama!"
"Bibi."
Talia heran karena putrinya, Stacey yang biasanya sudah tidur setelah makan malam masih terjaga pada tengah malam
"Stacey, kenapa belum tidur? Kamu ganggu kakakmu?"
Stacey mengerucutkan bibir sambil menatap Talia dengan matanya yang besar dan penuh kepolosan.
"Bukan, Kak Adelia mau tunjukkin foto-foto masa kecilnya sama lukisannya. Lukisannya bagus-bagus sampai nggak terasa sudah larut."
Mendengar penjelasan putrinya, Talia jadi tertarik dan bergabung dengan mereka untuk melihat-lihat.
Meskipun bukan pakar seni, sekilas pandang saja Talia tahu akan bakat luar biasa keponakannya dan membuatnya kagum.
"Adelia, kamu sudah berapa lama belajar melukis? Kamu berbakat banget. Apa kamu pernah berpikir buat jadi pelukis profesional?"
Adelia tahu jika mengiakan, bibinya pasti akan mengupayakan segala cara untuk menduku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda