Bab 55
Saat Cindy ingin buka suara, terdengar sebuah suara pria yang merdu dari satu sisi, "Dia adalah tamuku."
Sikap pelayan itu menjadi makin sopan saat melihat pria itu, "Ketua."
Pria yang dipanggil ketua memiliki wajah feminin. Jika dilihat sekilas, terdapat semacam kecantikan androgini. Kedua mata yang cantik memancarkan kesan yang menggoda.
Dia mengenakan pakaian batik berwarna ungu tua. Rambut yang agak panjang terikat secara sederhana di belakang kepala. Seluruh tubuhnya memancarkan pesona misterius dari timur. Dia menatap Cindy dan melambaikan tangan dengan ringan padanya.
Gerakannya penuh perasaan.
Sejak awal Cindy sudah terbiasa dengan sifatnya yang seperti ini. Dia langsung menyusuli pria itu ke sebuah ruangan di belakang ruangan tender.
Dekorasi ruangan sangat klasik dan bernuansa kuno. Bisa dilihat bahwa dekorasi ini sangat serasi dengan pakaiannya.
Sebuah penyekat ruangan memisahkan sebuah ruangan menjadi dua. Di satu sisi untuk menerima tamu, satu sisi lagi sepertinya area paj
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda