Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 45

Awalnya, mereka merasa omongan Nona Sulung Keluarga Kusnadi tadi sangat tidak masuk akal. Tak disangka, itu benar. Seketika, ada penjelasan tentang omongan Cindy yang terkesan konyol dan tidak logis itu. Mereka tidak percaya ada hal semacam menukar takdir hidup. Mereka hanya merasa orang-orang Keluarga Gunawan terlalu percaya takhayul. Petrus menyadari ada yang tidak beres sehingga buru-buru maju ingin membawa Silvia pergi. Wajahnya masam sekali. "Silvia, kamu kambuh lagi, ya? Omong kosong saja kamu," ujar Petrus. Kemudian, Petrus meminta maaf pada semua orang. "Istriku menderita gangguan histeria ringan. Mudah kambuh kalau ada gejolak perasaan yang terlalu besar. Aku bawa dia pulang dulu." Petrus mengatakan pengeksposan abnormal dari Silvia sebagai gangguan histeria. Lalu, Petrus hendak pergi bersama Silvia. Tepat saat itu, Sovian, Andri, dan anak-anak Keluarga Kusnadi yang lain menghalangi mereka. Henri tersenyum dingin seraya berkata, "Kenapa Pak Petrus buru-buru pergi? Kesannya sep

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.