Bab 82
Devan dan Leo adalah sepupu, jadi mereka pasti memiliki banyak teman bersama. Meskipun Olivia belum banyak bertemu dengan teman-teman Leo, ada satu atau dua yang dia kenal. Mengingat Devan yang suka sekali menunjukkan kegiatan di media sosial, tak menutup kemungkinan ada orang yang mengenalinya.
Meskipun Olivia belum secara resmi menerima cinta Devan, itu hanyalah masalah waktu saja.
Devan tidak merasa ada masalah dengan itu. Dia santai dan tidak ragu sedikit pun. "Nggak ada yang perlu ditakutkan," ujarnya.
Olivia menundukkan pandangannya, fokus mengemudi dan tidak melanjutkan pembicaraan.
Namun, Devan diam-diam meliriknya. Garis wajahnya lembut, bulu matanya lebat, hidungnya kecil dan mancung, bibirnya lembut, semua itu membuatnya terlihat sangat cocok untuk dicium. Sebuah pikiran muncul di benaknya dan dia merasa sedikit canggung, lalu berbalik dan batuk beberapa kali.
Setibanya di tempat kerja Devan, Olivia memutuskan untuk naik taksi ke studio dan tidak menggunakan mobil Devan. Dev
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda