Bab 7
Leo mengenakan jas berwarna abu-abu tua, bertubuh tinggi, dengan garis wajah yang jelas, bahu lebar dan pinggang yang ramping.
Leo menundukkan kepalanya, lalu menatap Olivia dengan tatapan yang tajam dan dingin, seolah-olah sedang menatap orang asing. Padahal, Olivia adalah mantan istrinya yang baru saja bercerai beberapa waktu lalu.
Keheningan seketika melanda.
Olivia sama sekali tidak menyangka kalau dia akan bertemu lagi dengan Leo secepat ini. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah bercerai. Leo masih saja terlihat begitu tampan.
Di saat yang bersamaan, Olivia kembali merasakan gejolak di dalam perutnya. Dia segera berlari ke dalam toilet karena tidak bisa menahan rasa mual.
Leo hanya berdiri diam di tempat sambil mengerutkan keningnya.
Olivia berdiri di depan cermin dengan kondisi wajah yang sangat pucat, bahkan tidak terlihat berbeda dengan hantu. Orang-orang pasti akan terkejut ketika melihat kondisi wajahnya saat ini. Olivia juga tidak tahu apakah Leo sudah pergi atau belum.
Dia sengaja menunda-nunda waktu di toilet sambil menunggu Leo pergi dari koridor. Setelah memastikan Leo pergi, Olivia pun menghela napas lega sebelum kembali ke tempat duduknya.
Melihat ekspresinya yang tidak begitu baik, Pak Chandra pun bertanya dengan penuh perhatian, "Kamu mau ke rumah sakit? Kondisimu sepertinya nggak begitu baik."
"Nggak perlu, aku hanya kurang istirahat akhir-akhir ini," jawab Olivia.
Pak Chandra sedikit mendekat dan bertanya, "Apa kamu demam?"
"Nggak," jawab Olivia. Ketika merasakan kedekatannya, Olivia otomatis menjauh sambil berkata, "Maaf sudah merepotkan Pak Chandra malam ini, aku masih harus kembali ke studio. Aku akan menghubungimu kalau ada keperluan lain."
"Baik," jawab Pak Chandra dengan canggung.
Ketika Olivia mengambil tasnya dan hendak pergi, dia melihat Leo berdiri di kejauhan dengan rokok di tangannya. Leo terlihat seperti sedang menatap ke arahnya, meski ekspresinya terlihat sangat tenang, tatapannya tetap terasa begitu tajam.
Detik berikutnya, Leo pun pergi.
Setelah Olivia mengalihkan pandangannya, dia tidak lagi memikirkan maksud dari ekspresi Leo barusan. Dia pun pergi meninggalkan restoran bersama Pak Chandra.
Awalnya, Olivia ingin memesan taksi sendiri, tetapi Pak Chandra sangat antusias untuk mengantarnya. Karena tidak bisa menolak, Olivia dengan terpaksa naik ke dalam mobil Pak Chandra.
Tidak tahu kenapa, begitu naik ke dalam mobil Pak Chandra, perut Olivia kembali terasa tidak nyaman. Dia segera menutup mulutnya dan berusaha untuk menelannya.
"Bu Olivia, kamu kenapa?" tanya Pak Chandra.
"Nggak ... nggak apa-apa," jawab Olivia.
"Kamu ingin muntah?" tanya Pak Chandra.
"Lambungku nggak begitu nyaman," jawab Olivia.
Saat ini, Olivia mulai merasa cemas, kalau dirinya benar-benar hamil, apa yang harus dia lakukan? Apakah harus dilahirkan? Atau digugurkan?
Olivia mulai merasa ragu.
Di saat yang bersamaan, Pak Chandra berkata, "Bagaimana kalau kita ke rumah sakit?"
"Benar-benar tidak perlu, aku mau pulang dan minum obat saja di rumah," tolak Olivia. Dia mau ke rumah sakit, tetapi bukan bersama orang lain. Kalau hal ini diketahui orang lain, itu akan menambah masalah yang tidak perlu.
Setelah Pak Chandra mengantarnya kembali ke studio, dia pun turun dari mobil. Begitu Pak Chandra pergi, Olivia bergegas pergi ke apotek terdekat untuk membeli alat tes kehamilan. Setibanya di studio, Olivia langsung masuk ke dalam toilet. Beberapa menit kemudian, dia pun menatap alat di tangannya sambil menunggu hasil.
Lima menit kemudian, Olivia membuang alat tersebut ke dalam tempat sampah dengan perasaan yang cukup panik.
Di saat yang bersamaan, ponselnya tiba-tiba berdering. Suara dering dari ponselnya seperti suara petir yang menghancurkan keheningan di dalam studio. Ketika meraih dan melihat ponselnya dengan rasa takut, ternyata itu adalah panggilan dari Leo.
Leo meneleponnya di saat seperti ini?
Olivia tidak begitu ingin menerima panggilan ini.
Untunglah, suara nada dering itu tidak berlangsung lama. Leo juga tidak lagi menghubunginya.
Saat ini, Olivia segera menghubungi Lina dan berkata dengan panik, "Aku ... aku sepertinya hamil. Bagaimana ini?"