Bab 73
Sania terus mendengar suara "Lemon Manis" hingga berulang kali.
Dia hampir yakin, itu adalah suara Nindi!
Namun, siaran langsung itu tidak menunjukkan wajah si penyiar. Hanya papan ketik dan jemari saja. Mustahil untuk tahu siapa sosok itu!
Sania agak panik.
Apakah Leo tidak bisa mengenali suara Nindi?
"Sania, kenapa berdiri di luar saja? Memangnya nggak panas?"
Leo, yang baru selesai makan dan keluar dari kantor, melihat Sania berdiri seorang diri di lorong.
Ekspresi Sania tampak rumit. "Kak Leo, barusan aku menonton video 'Lemon Manis'. Kakak sudah lihat atau belum?"
Bagaimanapun juga, suara milik si penyiar bisa terdengar di bagian akhir video.
Leo menggeleng. "Belum beres, tapi aku sudah cukup kenal dengannya. Nggak perlu menonton sampai habis supaya tahu kalau besok dia lolos babak berikutnya. Kita harus segera rekrut dia."
"Kak Leo, Kakak sudah cari tahu soal orang ini? Misal, siapa nama aslinya atau seperti apa wajahnya?"
"Belum. Tawaran tanda tangan kontrak dariku selalu ditola
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda