Bab 594
Tangan Nindi masih dipegang oleh Bu Riska, yang menatapnya dan berkata, "Ngomong-ngomong Nindi, pergilah cuci muka dan ganti bajumu dulu. Aku akan mengajakmu ke mall. Kudengar ada baju model baru yang sedang keluar dan sangat cocok untuk gadis muda sepertimu."
Bu Riska hampir tidak bisa menyembunyikan kegembiraan di matanya dan dia benar-benar ingin mendandani Nindi.
Lagi pula, dulu saat dia mendandani Mario waktu masih kecil, Mario adalah bayi kecil yang lucu saat batita, dan monyet kecil yang berguling-guling di lumpur begitu tumbuh. Bu Riska tidak merasakan kepuasan apa pun dari mendandaninya.
Nindi ragu-ragu sejenak dan mencoba mencari alasan untuk menolak.
Cakra melirik jam dan berkata, "Dia akan kembali ke sekolah. Asrama memiliki akses kontrol."
"Begitu ya. Aku lupa soal itu. Kita buat janji lain kali saja."
Ada penyesalan di mata Bu Riska.
Nindi hanya bisa mengangguk. Sejak mendengar Bu Riska secara langsung menjelaskan fakta bahwa Cakra dan Sofia tidak bertunangan, hatinya tid

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda