Bab 55
Nindi mendapati kehadiran wali kelas saat menegakkan kepala, lalu dia mengikuti arah pandangnya dan melihat Nando berdiri di luar kelas.
Nindi merapatkan bibirnya, lalu berjalan keluar.
Wajah Nanda terlihat tanpa ekspresi saat berkata, "Kalau kamu ingin aku buatkan catatan untuk Sania, sebaiknya jangan bicara."
Nindi tidak perlu lagi menebak kedatangan Kak Nando ke sekolah selain meminta izin untuk Sania.
Sesuai dengan kebiasaan Kak Nando sebelumnya, dia pasti akan meminta Nindi membuatkan catatan, bahkan membawa pulang tugas-tugas sekolah setiap hari.
Nando merasa cemas sebelum bertanya, "Nindi, apa pikiranmu sungguh seperti itu tentang diriku?"
Nindi mulai tidak sabar. "Sudah selesai bicaranya?" tanyanya.
"Nindi, aku ingat nilai-nilaimu di SD sangat bagus. Makin ke sini, nilaimu makin nggak stabil dan makin buruk. Apa kamu sengaja meraih nilai yang mirip dengan Sania, bahkan lebih rendah darinya?"
Langkah Nindi terhenti. 'Bagaimana Nando tahu?'
Tatapannya penuh kecurigaan. 'Apa maksu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda