Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 557

Ketika melihat mahar sejumlah 1,98 miliar, sudut bibir Nindi terangkat membentuk senyuman sinis. Harus diakui, perempuan licik ini memang mahir dalam membujuk pria yang jatuh hati padanya. Namun, di dalam grup hanya Witan yang tiada henti mengirimkan pesan. Saat melihat mahar sejumlah 1,98 miliar, mata Sania seketika berbinar. Siapa sangka, Witan yang lumpuh ini ternyata cukup dermawan. Sania segera membalas di grup, 'Aku beneran nggak mau keluarga kita sampai pecah. Ini semua salahku.' Witan terus berupaya menarik perhatian Sania di dalam grup obrolan. Leo yang tak tahan pun menegur mereka berdua. 'Kalau memang mau pecah, besok kita bahas bareng saja. Bagian Nindi juga harus tetap utuh!' Nindi hanya melihat sekilas, sebelum akhirnya mematikan ponselnya. Ia penasaran, keputusan apa yang akan diambil oleh Darren. Di tengah lelapnya malam itu, Nindi kembali bermimpi tentang kecelakaan mobil yang dialaminya semasa kecil. Situasi di sekitarnya begitu kacau, dan suara kedua orang tuanya ter

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.