Bab 190
Leo cepat-cepat memegangnya. "Kak, tenanglah. Kita memang bersalah kepada Nindi. Wajar kalau dia marah."
Ketika mendengarkan, Leo langsung teringat saat dia memaksa Nindi ikut pertandingan. Rasa bersalah menjalar dalam hatinya.
Untungnya, semua itu tidak memengaruhi belajar Nindi. Nindi tetap bisa mendapatkan nilai yang tinggi di ujian.
"Bukankah keluarga Lesmana yang membesarkannya? Menderita sedikit saja langsung putus hubungan. Anak macam apa dia?"
"Nindi, turun ke sini. Jelaskan, kapan keluarga Lesmana pernah menyakitimu?"
Darren merasa seolah semua orang sedang mentertawakannya. Dia belum pernah merasa semalu ini.
Semua ini karena ulah Nindi.
Nindi langsung turun dari panggung. Tatapannya jernih dan dingin. "Kemarin, staf dari kemahasiswaan Universitas Yasawirya meneleponmu. Kamu menolak mereka dan bilang aku nggak akan kuliah di Universitas Yasawirya, ya 'kan?"
Darren sesaat tidak tahu harus menjawab apa.
Nindi lanjut mendesak. "Kamu melarangku kuliah di Universitas Yasawirya dan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda