Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 167

Sania buru-buru menyimpan ponselnya. "Eh, maksudnya ini cuman video pendek yang muncul di FYP-ku, bukan dikirim sama orang lain kok." Keluarga Lesmana tidak boleh tahu tentang hal ini. Awalnya, Sania diterima di keluarga Lesmana karena statusnya sebagai anak yatim piatu. Lagipula, pasti ada alasan tersembunyi kenapa ayahnya masih hidup. Sania seketika berfirasat buruk. Dia buru-buru mengalihkan topik. "Kak Leo cepat banget sudah pulang? Kak Nando sudah lebih baik, ya?" "Ya, dia sudah mendingan." Leo pun menarik tangannya kembali. "Barusan, kamu sebutin di siaran langsung kalau Kak Darren lagi sakit? Terus, gimana tanggapan Nindi?" Sania menghela napasnya. "Kayaknya, Nindi malah makin marah. Dia nyalahin aku, bilang seharusnya aku nggak omongin itu ke publik." Padahal, mengumumkannya ke publik memang sudah menjadi tujuan Sania dari awal. Dia sengaja ingin mengompori Nindi soal utang budi keluarga Lesmana, supaya Nindi makin enggan kembali ke keluarga itu. "Jangan terlalu menyalahkan dir
Bab Sebelumnya167/167
Bab selanjutnya

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.