Bab 126
Nindi menarik ujung bibirnya. "Aku sudah bilang."
Wajah Nando seketika berubah pucat. "Kalau begitu, aku pasti terlalu sibuk bekerja sampai lupa. Maaf, ya, Nindi, Kakak yang menghambatmu. Jangan khawatir, Lesmana Grup masih punya beberapa proyek, kamu bisa ikut kapan saja."
Dia tidak bisa membiarkan Nindi bekerja di perusahaan lain.
Mata Nindi yang jernih, membuat hati Nando makin terasa berat.
"Sudahlah, aku ingin memilih ke mana aku akan pergi," kata Nindi dengan tenang.
"Nindi, aku benar-benar lupa …"
Zovan segera menyela, "Kenapa baru sekarang? Menyesal 'kan karena baru tahu kalau si lemon begitu hebat? Sudah terlambat! Kalau orang ingin pergi, ya, pergi saja, jangan coba-coba memainkan moralitas seperti ini!"
Nando hanya terdiam, tida bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Dia sungguh tidak ingat.
Nindi tidak memandang Nando sedikit pun, lalu menatap manajer dan bertanya, "Uji coba perangkat lunaknya nggak ada masalah, 'kan?"
"Nggak ada masalah, tapi harus diperiksa oleh atasan saya d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda