Bab 108
"Sania, kamu memang pengertian sekali. Gadis yang main game itu, biar aku yang memberinya pelajaran."
Nindi membaca itu dengan tenang, "Kamu juga mengenal Sania, dia memang suka memainkan taktik seperti ini."
"Kesal banget, aku sudah cerita ke teman-teman dekat tentang kejadian sebenarnya. Tapi mereka nggak nyangka Sania masih berani memutarbalikkan fakta. Aku sudah minta kakakku untuk mengambil rekaman CCTV hotel, supaya Sania kena batunya!"
Nindi menatap layar komputer, "Setelah rekaman CCTV ditemukan, aku yang akan mengunggahnya."
Dia tidak ingin melibatkan Luna.
Karena Sania masih ingin menggunakan taktik lamanya, maka jangan salahkan dia jika harus bertindak tegas.
Namun, dia merasa seharusnya Sania tidak sebodoh itu. Dengan barang bukti CCTV yang terpasang, dia masih berani memprovokasi secara terbuka di internet?
Tidak lama kemudian, Luna berkata, "Parah banget, tadi kakakku bilang kalau rekaman CCTV-nya sudah dihapus."
"Sepertinya Sania memang sudah mempersiapkan ini."
Sejak ta
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda