Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 105

Nindi melihat ke arah Cakra yang duduk di sampingnya. Wajahnya pun seketika terasa panas. Dia terbata-bata berkata, "Pak, bapak salah paham, dia bukan pacarku." Pemilik warung tertawa dan berkata, "Aku paham, anak muda seperti kalian memang suka bicara begitu. Tapi dia memang cukup tampan." Nindi kembali ke tempat duduknya dengan wajah merah. Pria di depannya mengangkat kepala, "Pemilik warung bilang apa?" "Nggak, nggak bilang apa-apa. Guru, kamu mau makan apa?" "Aku nggak lapar." Cakra tidak terlalu suka makan makanan ini. Dia melihat pemilik warung menyajikan sepiring kacang tanah dan dua kaleng bir. Dia mengernyit dan menatap Nindi, "Anak kecil nggak boleh minum alkohol." "Aku sudah dewasa, kenapa nggak boleh minum?" Nindi merasa bahwa dengan keberhasilannya hari ini menandatangani kontrak siaran langsung dengan Drego Entertainment, dia akhirnya mandiri secara finansial dan memiliki penghasilan sendiri. Apa salahnya kalau dia merayakannya? Cakra mengambil bir yang terletak di hadapa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.