Setengah jam kemudian, Mark akhirnya keluar dengan tuan Yates dan sekeretarisnya juga Brian.
Arianne berdiri didepan mobil dan tidak menghampiri mereka. Dia menunggu hingga Mark dan Brian berpisah dengan tuan Yates. Barulah dia berjalan ke arah mereka.
Mark terkejut saat dia melihat Arianne. “Sejak kapan kau ada disini?” tanya nya dengan santai.
Dia memasukan tangannya ke sakunya. “Aku baru saja tiba. Tepat saat kau keluar.”
Pipinya memerah karena kedinginan. Mark tidak buta. Dia tidak mempercayai perkataanya. “Masuklah ke mobil. Kita akan ke hotel dulu.”
Hal pertama yang Mark lakukan saat tiba di hotel adalah Mandi. Arianne memanfaatkan momen ini untuk berpikir bagaimana cara terbaik untuk membahas masalah ini dengannya. Pintu kamar mandi terbuka sebelum dia menemukan cara, Mark menyalakan rokoknya dan mengenakan jas mandinya, lalu menghisap rokoknya dua kali sebelum mematikannya. “Jadi ada masalah apa?”
Arianne merasa gugup dan wajahnya memerah.
Mark mengambil jam tangannya da