Bagaimana mungkin Mark tidak mengerti maksud sebenarnya dari perkataan Mary? Dia mengerutkan bibirnya lalu berkata, “Aku akan keluar nanti dan akan kembali sekitar jam empat sore.”
Mary buru-buru menyiapkan pakaiannya dan pergi ke halaman belakang setelahnya. “Ari, tuan akan keluar sebentar lagi dan dia akan pulang jam 4 sore. Jangan berlama-lama diluar. Ini bahkan belum genap sebulan sejak operasimu. Bagaimana jika kau sakit karena kelelahan?”
Arianne menjawab dengan berbisik. “Aku akan masuk kedalam duluan. Biarkan Si Putih masuk setelah Mark pergi.”
Mary mengangguk dan merasa sangat senang. Kalau bukan karena perasaan dan rasa pedulinya ada Arianne maka Mark tidak akan memberitahukan pelayan dirumah kalau dia akan keluar. Bahkan makan malam saja sering sekali mendadak. Alibinya hari ini tentu saja untuk memberikan ‘ruang’ bagi Arianne dan juga Si Putih.
Saat Mark sedang bersiap-siap untuk keluar kamar, dia tiba-tiba teringat kalau Arianne sudah meminum pil tanpa sepengetahuannya