Bab 483
Jeremy langsung menyalakan mobil.
Setelah Madeline mendengar kata-kata pria itu, seulas senyum penuh harap muncul di wajah dinginnya.
Lewat kaca spion, Jeremy bisa melihat Madeline yang sedang menggenggam tangannya dengan erat. Ada emosi tak berujung di sepasang matanya bersama dengan sedikit kegugupan.
Jeremy mengerutkan kedua sudut bibirnya saat melihat ekspresi kebahagiaan yang murni di wajah Madeline.
Akhirnya dia melihat seulas senyum di wajah Madeline.
Namun, setelah melaju di jalanan yang ramai, perjalanan mereka berakhir di tempat yang sangat dikenal Madeline.
Dia bingung saat mengenali pemandangan diluar jendela.
‘Selama ini anakku tinggal di Bukit April?’
‘Lalu siapa yang merawat dia?’
Mobil itu perlahan berhenti saat dia memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu.
Madeline langsung keluar tanpa menunggu Jeremy membukakan pintu untuknya.
Segala sesuatu di depannya tidak asing baginya. Mereka berada di pantai Bukit April.
Saat itu sedang puncaknya musim dingin dan angin laut terasa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda