Bab 1931
Kursi roda Shirley berhenti ketika Carter selesai berbicara.
Senyum ceria yang langka muncul di wajah Carter saat dia melihat Shirley berhenti menjauh darinya.
"Shirley, aku tahu bahwa, di dalam hatimu, aku adalah seorang bajingan obsesif sekarang, tapi tidak peduli apa pun itu, kamu tetap satu-satunya wanita dalam hidupku."
Setelah mendengar jawaban Carter, jari-jari Shirley perlahan-lahan mengencang di sekitar tombol kursi rodanya.
Air mata menggenang di kedua pelupuk matanya, tetapi dia menahannya, menahan air matanya agar tidak jatuh.
Selain itu, dia tidak menjawab Carter. Dia menekan tombol di kursi rodanya lagi dalam diam, melanjutkan perjalanannya ke pintu.
Carter diam-diam memperhatikan sosok Shirley yang makin samar. Detak jantungnya tak beraturan, dan sorot matanya menjadi gelap.
"Jeremy, kau akan segera merasakan rasa sakit yang kurasakan."
Begitu Carter mengatakan ini, ponselnya berdering.
Dia melirik ponselnya, dan seulas senyum yang membuat penasaran muncul di kedua sudut
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda