Bab 1101
Jeremy merasakan jantungnya berdetak kencang saat mengangkat kepalanya dan menatap Madeline.
Namun, wanita itu tidak bangun. Madeline hanya meraih tangannya tanpa sadar, namun genggamannya masih sangat kuat.
"Jeremy, jangan tinggalkan aku lagi..." Dia berkata dalam tidurnya. Dia tak tahu kalau Jeremy ada di sampingnya.
Jeremy meraih tangan Madeline dan mencium punggung tangannya. Ada begitu banyak gairah di sepasang matanya yang tampan.
"Linnie, ke mana pun aku pergi, kau akan selalu menjadi satu-satunya milikku."
Jeremy duduk di tempat tidur dan menatap wajah yang tertidur itu dengan puas.
Dia memberi Madeline obat demam. Setelah itu, dia hanya tinggal dan menjaganya diam-diam.
Dia tinggal di sisi Madeline sepanjang sore. Ketika merasa dahi Madeline tidak lagi panas, Jeremy menguji suhunya dan memperhatikan bahwa demamnya memang sudah turun.
Dia merasa sangat lega dan memutuskan untuk pergi.
Dia mengeluarkan sebuah kotak perhiasan dari sakunya. Kemudian, setelah meletakkan benda itu,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda