Bab 74
Sorakan dan siulan langsung menggema di seluruh tempat.
Saat musik mulai terdengar, Karen perlahan melepaskan ikatan rambut panjangnya, lalu dengan santai melemparkan ikat rambutnya ke bawah panggung.
"Wuuuuhhh ...."
Kenny dan Jansen yang berada di bawah panggung berteriak kegirangan, kedua tangan mereka membentuk corong di sekitar mulut, seolah ingin bersorak lebih keras lagi.
Begitu musik mengalun, sosok Karen yang awalnya anggun dan tenang tiba-tiba menghilang. Yang tersisa hanyalah pesona yang menggoda, sikap yang menggairahkan, dan daya tarik yang memikat hati.
Tatapan Charles sedikit menegang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat sisi Karen yang seperti ini.
Sementara itu, Yuri mencibir dalam hati. Bagian awal memang terlihat bagus, tetapi tunggu saja, jangan sampai nanti saat mulai menari malah berubah jadi tarian bebek!
Di bawah tatapan semua orang, Karen tiba-tiba mengangkat kedua tangannya mengikuti irama musik yang makin cepat, lalu kakinya mulai melangkah dengan gerakan y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda