Bab 54
Ckit!
Suara rem yang memekakkan telinga membuat Karen mengernyitkan dahi dan sebuah Porsche berwarna perak sudah berhenti di depannya.
Pintu mobil terbuka dan Karlo yang memiliki wajah imut keluar dari mobil sambil tersenyum. Dia menyibakkan poni di antara keningnya dengan genit, sengaja mengedipkan mata pada Karen dan berkata, "Sudah beberapa hari nggak bertemu, ayo lihat aku lebih tampan lagi nggak."
Karen, "..."
Karen terlalu malas untuk melihatnya, hanya berbalik dan berjalan ke arah rumah Keluarga Alastair.
Karlo juga tidak memedulikan sikapnya, hanya menghela napas, "Dasar, kamu saja yang nggak bisa menghargai ketampananku."
Akan tetapi, dia masih mengikuti Karen masuk ke dalam.
Ruang tamu.
Ruang tamu yang besar dipenuhi dengan berbagai porselen dan lukisan berharga, perabotan berukir kayu jati nyaris memenuhi seluruh rumah.
Sekilas bisa dilihat kalau ini adalah orang kaya.
Begitu keduanya masuk, Arvin menyambut mereka dengan senyuman di wajah, "Dokter, akhirnya kamu datang. Halo

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda