Bab 689
"Ayo makan," ajak Julian.
Aku bergeming dan hanya melihatnya. Julian mulai menata peralatan makan, lalu berkata, "Coba cicipi."
Di bawah sinar lampu, dia terlihat benar-benar mirip dengan Mario, seolah-olah mereka adalah orang yang sama. Terutama saat mengingat gerakannya saat mengaduk bubur tadi.
Manusia bisa memalsukan banyak hal, tetapi gestur dan kebiasaan kecil yang dilakukan secara tidak sadar sangat sulit dipalsukan.
Apa Julian adalah Mario?
Berpikir sampai di sini, aku lalu berjalan menghampiri Julian. Aku memeluknya dari belakang dan menempelkan wajahku di punggungnya.
Tubuh Julian menegang, tetapi dia tidak melepaskan pelukanku dan hanya berkata, "Kamu bisa makan sekarang."
"Kamu Mario, 'kan?" tanyaku dengan suara kecil.
Aku memutar Julian yang hanya diam menghadapku. Kemudian, aku menatap wajahnya dan berucap lagi, "Nggak ada orang lain di sini, hanya aku dan kamu. Katakan padaku, kamu Mario, 'kan?"
"Bukan." Satu kata itu menghancurkan harapanku dengan kejam.
"Aku Julian!" u
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda