Bab 682
Aku hanya mengiakan, tidak bertanya siapa yang mencariku. Aku langsung melangkah ke ruang rapat.
"Eh, tunggu sebentar," panggil Arthur. "Model pria kemarin itu benaran bukan Klein."
"Aku tahu." Aku menggigit tepi cangkir kopiku. "Aku sendiri yang menguburkannya."
Arthur mengangguk pelan, lalu membiarkanku pergi ke ruang rapat. Aku segera melihat siapa yang duduk di sana.
Dia Reynard.
Tatapannya langsung ditujukan ke wajahku, seolah-olah dia ingin menyelidiki emosiku. Namun, suasana hatiku hari ini sangat baik, bahkan yang terbaik dalam beberapa waktu ini. Aku juga berdandan hari ini. Saat hendak keluar tadi, aku merasa wajahku sangat cerah.
Luka di kakiku juga sudah jauh membaik dalam semalam. Aku sudah tidak begitu kesakitan saat berjalan.
"Kamu terlambat," ujar Reynard dengan santai setelah puas mengamatiku.
"Hmm, bosku di sini memanjakanku, nggak memotong gajiku." Kata-kataku membuat raut wajah Reynard sedikit membeku.
Saat aku bekerja di Grup Avaco, aku tetap harus membayar denda s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda