Bab 649
Rentenir itu segera mengeluarkan ponsel dan memberiku nomor rekeningnya. Aku langsung mentransfer 1,2 miliar.
"Berikan surat utangnya!" ucapku sambil mengulurkan tangan.
Mereka memberikan surat utang itu sambil berkata, "Cantik, nggak disangka kamu kaya banget."
"Aku nggak hanya punya uang, tapi juga koneksi. Kalau kalian berani mengganggu dia lagi, kupastikan kalian nggak akan hidup lama untuk menikmati uang itu," ancamku.
Ada kalanya seseorang perlu menunjukkan kekuasaannya. Setelah aku mengucapkan kata-kata ini, para pria itu berhenti tertawa. Namun, sebelum beranjak pergi, salah satu dari mereka bergumam pada Darcy, "Kalau punya teman kaya begini, kenapa masih pinjam uang sama rentenir?"
"Pergi sana!" bentakku.
Meski mereka sudah pergi, Darcy sama sekali tidak merasa rileks. Sekujur tubuhnya justru bergetar karena tegang.
"Nggak apa-apa, mereka sudah pergi," hiburku sambil memeluknya.
"Uhuhuhu ... "
Di dalam dekapanku, Darcy akhirnya menangis terisak-isak.
Alih-alih menghentikannya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda