Bab 646
Darcy menelepon saat aku sedang membersihkan wajahku yang disemprot air di toilet.
"Kak," panggil Darcy dengan lemah.
Suaranya tidak seperti Darcy yang kukenal. Dahulu, dia selalu bicara dengan ceria dan penuh semangat.
Entah apa terjadi padanya, tetapi aku tahu bahwa percobaan bunuh dirinya telah mengubahnya menjadi seperti ini. Hatiku serasa diremas-remas. "Kalau kamu nggak menelepon sekarang, aku akan pergi dan menghabisimu sendiri."
"Kak, jangan datang. Aku baik-baik saja," ujar Darcy dengan cepat.
Aku membuang tisu di tanganku dan bersandar di wastafel. "Kalau begitu, jelaskan semuanya padaku."
Darcy terdiam sejenak. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Kak, sekarang aku nggak punya apa-apa lagi. Utangku juga hampir mencapai dua miliar."
Harold sudah memberitahuku tentang pacarnya, jadi aku langsung mengerti bahwa dia telah ditipu pacarnya. "Itu sebabnya kamu mau bunuh diri? Apa nyawamu nggak lebih berharga dari dua miliar?"
"Kak, utang dua miliar itu termasuk pinjol, tagiha
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda