Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 625

Selain Hera, sepertinya Arthur juga mengenal Mario dengan baik. Setidaknya, dia tahu lebih banyak tentang bahaya yang pernah dialami Mario. Namun, sekarang aku sudah tidak berani mendengar tentang masa lalunya. Aku takut akan lebih sedih dan merindukannya jika mendengar semua penderitaannya. "Aku nggak percaya," ulang Arthur. Aku mengerti perasaannya. Di dalam hatiku, Mario juga belum mati. Dia hanya pergi ke tempat yang tidak bisa lagi kujangkau. "Anggap saja dia sedang pergi jauh," ujarku sambil menggoyang gelang loncengku lagi. Suara dentingnya yang jernih mengisi kekosongan hatiku. Sungguh baik! Lonceng peninggalan Mario ini menyelamatkanku. "Biarkan aku mencerna berita ini dulu. Setelah itu, aku ingin memberikan sesuatu padamu," ucap Arthur tiba-tiba. "Barang apa?" tanyaku. "Kamu akan tahu setelah melihatnya," ujar Arthur sebelum beranjak pergi. Aku ingin memintanya kembali. Namun, saat melihat dirinya yang biasa ceria kini terlihat tidak berdaya dan kesepian, aku pun menahan diri

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.