Bab 610
Ketika melihat Mario dikelilingi oleh puluhan orang yang masing-masing membawa sekeranjang bola, aku sudah bisa menebak apa yang akan dilakukan Brown.
Mereka ingin menjadikan Mario sebagai target.
"Brown, kalau berani, lawan Mario satu lawan satu. Pria macam apa yang main keroyokan?" cibir Hera.
"Brown, caramu sama sekali nggak jantan. Kalau orang lain tahu, kamu akan ditertawakan habis-habisan." Reynard yang baru selesai dibalut juga membela Mario.
Hanya aku yang tetap diam.
Bukan karena aku tidak berperasaan atau tidak ingin membelanya. Aku tahu makin banyak yang memohon keringanan untuk Mario, Brown hanya akan menjadi-jadi.
Aku tidak terlalu mengenal orang ini, tetapi aku tahu dia sangat gila dan suka memberontak. Makin kamu mencoba menghentikannya, dia akan makin nekat.
"Memangnya aku masih belum cukup ditertawakan orang lain? Aku sudah nggak takut ditertawakan." Benar saja, jawaban Brown membuktikan dugaanku.
"Ini nggak adil!" Hera masih mencoba bernegosiasi dengannya.
Wanita ini
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda