Bab 572
Aku sontak menoleh.
Pada saat yang sama, Mario kebetulan juga mendongak. Meskipun terpisahkan kaca mobil, dia seolah-olah bisa melihatku.
Hatiku serasa ditusuk pisau.
Tatapannya padaku segera terputus oleh kehadiran Hera di sampingnya. Biarpun terpisahkan jendela mobil, aku masih bisa mendengar Hera berkata, "Mario, ayo masuk."
Dia mengalihkan pandangan, lalu melangkah masuk bersama Hera.
Saat itu, tubuhku tiba-tiba dialiri sebuah kekuatan. Aku langsung membuka pintu mobil.
Saat kakiku menapak tanah, Max juga ikut turun. Dia menatapku dan bertanya, "Mau menyapa mereka?"
Ya, aku ingin melihat apakah Mario akan merasa bersalah saat bersama wanita lain di depanku.
Apa dia akan mengingat semua yang pernah dia katakan padaku?
Bukannya aku tidak bisa melepaskan masa lalu, aku hanya ingin tahu apakah dia akan merasa bersalah.
"Klein." Meskipun aku tidak menjawab, Max bisa membaca maksudku dan langsung memanggil Mario. Pada saat yang sama, dia menggandengku menghampiri Mario dan tunangannya.
M
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda