Bab 541
Terlintas rasa kecewa dalam tatapan Harold. Namun, dia tetap mengangguk, bahkan mengulurkan tangan untuk menghentikan taksi. Dia juga membukakan pintu mobil untukku.
Hanya saja ketika taksi membawaku pergi, mobil Harold terus mengikuti di belakang. Jaraknya tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
"Nona, kamu lagi bertengkar dengan pacarmu, ya?" tanya sopir sambil tersenyum.
"Pacar kamu baik juga, dia nggak memaksamu. Ketika kamu marah dan nggak mau naik mobilnya, dia hanya diam-diam memperhatikanmu dengan mengikutimu dari belakang." Sopir itu sungguh cerewet.
Aku melihat ke luar jendela. "Dia bukan pacarku."
Sopir terkejut dan terdiam. Akhirnya tidak lagi berbicara.
Aku melihat pemandangan di malam hari. Namun, aku malah melihat mobil di kaca spion. Selain mobil Harold, masih ada satu mobil lagi.
Sepertinya mobil itu milik Mario.
Pengumuman kabar pernikahan yang diumumkan Shawn kembali terlintas di telingaku.
Hatiku terasa seperti dicabik-cabik saja. Aku memejamkan mataku memberi t
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda