Bab 524
Stephen membungkuk. Tatapannya tertuju pada wajahku. Kemudian, dia pun tertawa.
Aku tidak tahu kenapa dia tertawa. Hanya saja, aku menatapnya lekat-lekat. Seolah-olah jika dia tidak memberiku jawaban, aku pun tidak akan melepaskannya saja.
Akhirnya dia berkata saat berhenti tertawa, "Kalau begitu, aku akan biarkan kamu mati dengan jelas. Karena dia menghalangi jalan rezeki orang lain."
Aku langsung teringat dengan kontrak yang hendak aku tanda tangani dengannya.
"Memangnya kenapa kalau menghalangi jalan rezeki orang lain? Mereka juga nggak menghalangi jalan rezeki kamu. Kenapa kamu harus turun tangan terhadap orang tuaku?" Aku semakin bingung saja.
Stephen tersenyum. "Nona, apa kamu lupa apa pekerjaanku? Aku bisa kaya dengan mengandalkan apa?"
Aku mengerti. Maksudnya adalah dia diberi uang oleh orang lain.
"Siapa orangnya?" tanya aku dengan panik.
Stephen tidak langsung menjawab, tetapi bertanya kepadaku, "Siapa menurutmu?"
Kematian orang tuaku disebabkan oleh kontrak itu, sedangkan ko
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda