Bab 484
Bajingan ini!
Setelah mencampakkanku, dia masih melakukan trik seperti ini.
Sepertinya masih ada aku di dasar hatinya. Ucapan Freya ada benarnya. Aku harus menjadi orang yang memegang kendali.
"Pak Arthur, aku punya janji malam ini. Makan malamnya kita ganti besok saja," ucapku pada Arthur.
Dia langsung menyahut dengan mata berbinar, "Boleh, boleh. Pak Mario mau ikut besok?"
"Aku ada urusan," tolak Mario dengan dingin.
Saat Arthur hendak mengatakan sesuatu, aku langsung menyela, "Pak Arthur, besok aku akan membawamu ke tempat yang belum pernah kamu datangi."
"Benarkah?" Arthur tampak terkejut. "Tempat apa yang belum pernah kudatangi itu? Apa Pak Mario pernah ke sana?"
Dia selalu membawa nama Arthur dalam percakapan. Aku tahu alasannya. Mario tahu status Arthur sebagai pewaris.
Dia takut dijadikan samsak tinju jika membuat Mario marah.
Lift berhenti, lalu Mario langsung keluar tanpa memedulikannya.
Arthur memandangi Mario dengan mulut ternganga. Kemudian, dia menatapku lagi dan berkata,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda