Bab 482
Apa Mario benar-benar akan menyesal?
Aku tidak tahu, tetapi saat memikirkan betapa tegasnya dia meminta pisah, hatiku terasa sangat sakit.
Seiring menit dan detik yang berlalu, rasa sakit itu bertambah besar. Aku berguling-guling gelisah sepanjang malam, tidak bisa tidur.
Saat berpisah dengan Reynard, rasanya aku bahkan tidak sesedih ini.
Paginya, aku bangun dan mandi untuk ke kantor.
Aku pasti akan bertemu dengan Mario di kantor. Aku ingin melihat bagaimana malamnya berjalan setelah kami putus.
Demi menyembunyikan raut lelahku, aku sengaja berdandan cantik ke kantor.
Aku kebetulan bertemu Arthur di lobi perusahaan. Seperti biasa, begitu melihatku dia langsung melambaikan tangan dengan antusias. "Selamat pagi, Bu Chloe."
Bos ini selalu bersikap ramah dan penuh semangat setiap melihatku, seolah-olah aku ini adalah kerabatnya yang telah lama hilang.
"Selamat pagi, Pak Arthur!" balasku sambil mengangguk.
"Kenapa datang sendirian? Keluargamu nggak ikut?" Arthur tersenyum ramah.
Kata "kelua
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda