Bab 467
Harold berkata bahwa aku tertidur selama tiga hari. Dia juga datang sejak tiga hari lalu, jadi Mario juga seharusnya sudah datang.
Di telepon waktu itu, dia berkata akan segera datang.
"Minum dulu," ucap Harold sambil mengangkat gelas ke depan bibirku.
Aku bertanya padanya, "Mario mana?"
Raut wajah Harold terlihat sedikit kaku. "Kamu minum dulu."
Mendengar itu, aku tiba-tiba mendapatkan suatu firasat samar. Tenggorokanku terasa makin kering saat aku bertanya, "Dia nggak datang, ya?"
"Nggak, dia datang, kok," sahut Harold sambil duduk di tepi tempat tidurku.
"Dia di mana sekarang?" Bukankah seharusnya dia menemaniku saat aku tidak sadarkan diri?
Apa karena aku berkata tidak ingin bertemu dengannya sebagai hukuman, dia benar-benar tidak bertemu denganku?
"Dia sudah pergi, mungkin lagi mengurus orang-orang yang menyakitimu." Harold tersenyum dan melanjutkan, "Kamu begitu kangen padanya? Baru bangun sudah langsung mencarinya."
Gurauan Harold sedikit meredakan kegelisahan di hatiku. Namun,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda