Bab 462
Kecelakaan mobil adalah mimpi burukku. Siapa sangka, aku juga akan mengalaminya secara pribadi.
Aku merasakan keputusasaan mendalam. Saat itu, orang tuaku pasti juga merasakan hal yang sama.
Tidak, mereka mungkin lebih putus asa lagi. Sebab, mereka terluka parah hingga meninggal dunia.
Pikiranku kacau. Untungnya ada Mario yang terus menenangkanku. "Everly, jangan takut. Bala bantuan akan menyelamatkan kalian. Aku juga akan segera datang."
Sambil terus menenangkanku, dia menyuruhku untuk mencoba keluar dari mobil. Namun, berapa kali pun aku mencoba, pintu mobil tidak terbuka.
"Jangan bergerak ... sakit," bisik Reynard di telingaku.
Mendengarnya berkata begitu, aku tidak berani bergerak lagi. Aku bahkan tidak berani bicara.
"Everly, kenapa kamu diam saja? Kamu nggak apa-apa, 'kan?" tanya Mario. Dia khawatir karena tidak mendengar suaraku.
"Aku nggak apa-apa," balasku dengan suara rendah.
"Apa mobil kalian terbakar? Atau apa kamu mencium bau bensin?" tanya Mario lagi di seberang telepon.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda