Bab 415
Dia memiliki tampang seorang pria yang setia dan jujur. Kalaupun dia berbohong, orang-orang tidak akan curiga. Apalagi saat dia menatap mataku dengan tulus begini.
Aku segan untuk berkata bahwa dia berbohong. Namun, aku tetap menggodanya, "Itu hanya ciuman main-main, malah kamu anggap serius. Mario, kamu nggak ada akhlak!"
Gerakannya memotong sayuran terhenti sejenak. Kemudian, dia berkata, "Hmm, hanya sama kamu."
Oke!
Pria ini tidak ada lawannya jika sedang mode merayu begini.
"Kak Chloe, aku juga mau pergi. Aku belum pernah ke taman bermain," pinta Alice.
Sebenarnya dia tidak perlu meminta, aku juga sudah berencana mengajaknya. Itu sebabnya aku bertanya seperti itu pada Reynard tadi. Pria itu salah paham, mengira bahwa orang yang ingin kuajak adalah Mario.
Tanpa perlu kuajak, Mario juga bisa datang sendiri. Sebab, penanganan tahap akhir pencahayaan di taman bermain adalah tanggung jawabnya.
Berkat iklan yang besar-besaran, taman bermain dipenuhi pengunjung. Untungnya, Departemen Pema
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda