Bab 407
Kata-katanya menusuk hatiku dan membuat hidungku terasa perih karena menahan tangis. "Mario," ujarku lirih. "Aku kecewa kamu begitu mudah berprasangka buruk, bahkan kamu nggak memberiku kesempatan untuk menjelaskan."
"Aku sudah memberimu kesempatan," balas Mario dengan tenang. "Aku sudah meneleponmu dan berharap kamu akan menjelaskan semuanya. Tapi, kamu malah mengabaikan panggilanku."
Begitu mendengar ucapannya, aku bisa merasakan kepanikan yang mencengkeramnya saat dia menyadari kepergianku. Dia pasti langsung memeriksa rekaman CCTV dan melihatku pergi bersama Reynard.
Reynard sendiri mengatakan padaku bahwa Mario menghubunginya. Aku menggenggam tangannya dan mencoba kembali menjelaskan, "Aku benar-benar nggak bermaksud mengabaikan teleponmu. Saat itu, aku sedang berada di ruang ICU."
"Aku tahu," ujar Mario sambil tersenyum. "Makanya aku nggak marah sama kamu. Soal teleponmu yang nggak tersambung, kamu akan segera tahu alasannya."
Tatapan Mario menerawang ke gedung-gedung di kejauhan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda